Dua bulan ini, antara September dan Oktober, Scopus terus mengeluarkan edisi jurnal terindex scopus yang discontinued. List jurnal itu sudah kami tulis pada artikel sebelumnya, dan bisa di baca pada link berikut :
Contents
8 Jurnal ter-Discontinued Jurnal Scopus lagi Bulan Oktober (silahkan download List)
Hati-hati, ini 4 Jurnal Yang Discontinue yang sering di Submit Oleh Penulis Indonsia (IJICC, IJSTR, JCR, TEM)
Jurnal Scopus Discontinue dan Nasib Paper
Apa kerugian ketika kita submit pada jurnal terindex scopus yang discontinued, antara lain :
- Paper yang terbit pada jurnal tersebut tidak di akui untuk kenaikan pangkat/KUM, walaupun paper pada jurnal tersebut, masih terindex scopus.
- Index scopus masih melekat, jika saat paper terbit, jurnal tersebut masih terindex.
- Discontinued dan cancelled journal adalah dua hal yang berbeda. Pada cancelled journal, semua index paper yang terbit akan di hapus oleh pengindex, dalam hal ini adalah scopus.
Untuk menghindari kerugian dari jurnal terndex scopus yang discontinued, akan lebih baik, apabila author dapat memprediksikan suatu jurnal, sebelum jurnal itu benar benar discontinued. Disni kami akan menjelaskan bagaimana prediksi suatu jurnal akan terdiscontinued di masa mendatang, sebagai berikut :
Stabilitas dan Fluktuasi terbitan
Pada gambar diatas kita bisa melihat jumlah terbitan jurnal terindex scopus tahun 2012 sampai 2019 pada sebuah jurnal yang terdiscontinued (contoh jurnal ini sudah terdiscontinued pada tahun 2019). pada masa awal terindex scopus, ada 203 document sepanjang tahun 2013. Kemudian meningkat secara berkala dan masih dalam kategori peningkatan secara wajar hingga 2014. Tanda tanda fluktuasi extrim mulai terjadi pada tahun 2015 dengan 491 document, dan inipun masih dalam kondisi “wajar”.
Native-Proofreading.com, menyediakan jasa proofreading jurnal scopus gratis. Silahkan kontak WA kami di 0852-9073-5358.
Hingga pada tahun 2016, sampai 2018, terbitannya jurnal ini melonjak. Fluktuasinya sangat tidak wajar, terutama ketika tahun 2017 dan 2018. Terbitannya melonjak drastis di tahun 2017 dengan 1959 documents, dan kemudian turun kembali pada tahun 2018 dengan jumlah terbitan 1682 documenet.
Sebaliknya kita lihat pada gambar di bawah ini, sejak tahun 2006 sampai 2018, jurnal ini tidak berfluktuasi secara ekstrem, dari 17 document dan hingga tahun 2018 hanya ada 9 document.
Contoh lain adalah International Journal Innovation Creativity, Change (IJCC). Ini merupakan salah satu jurnal terindex scopus yang baru saja terdiscontinued, tetapi seharusnya kita bisa memprediksikan dari perilaku terbitan yang berfluktiasi sangat ekstreem. Lihat gambar di bawah ini :
Pada tahun 2019, jurnal ini memiliki terbitan yang sangat melonjak, yaitu 1583, padahal awalnya adalah 2018. Sementara pada tahun 2020, sudah ada 1376 terbitan. Sejak September 2020 ini, scopus men discontinued, yang kemungkinan diakibatkan oleh fluktuasi ini.
Lihat CiteScore, Submit pada jurnal bernilai tinggi
Citescore adalah jumlah perbandingan antara sitasi tahun yang dituju, dibandingkan dengan sitasi 3 tahun terakhir. Misalkan, kita ingin melihat sitasi tahun 2019. Maka rumus citescorer adalah = Jumlah sitasi pada tahun 2019/ sitasi tahun (2016+2017+2018).
Gambar diatas merupakah salah satu contoh CiteScore dari Jurnal yang ter discontinued barusan. Jurnal ini banyak di submit oleh author dari Indonesia. CiteScore IJICC, menunjukan 0.5, merupakan angka sitasi yang ditandai siap untuk di discontinued. Mari bandingkan dengan CiteScore dari Energy Conversion and Management berikut ini. Anka sitasinya luar biasa tinggi, pada angka 13.6. Kita bisa membandingkan mana jurnal yang baik dan mana jurnal yang siap terdiscontinued.
Semakin tinggi nilai citescorer, maka semakin berkualas sebuah jurnal, karena semakin banyak di sitasi oleh jurnal lain. Sebaliknya, semakin rendah nilai citescore maka kualitas dari jurnal tersebut menandakan menurun. Scopu akan selalu menghargai jurnal yang memiliki citescorer yang tinggi, karena jurnal dapat dikatakan lebih berkualitas, karena mendapatkan rujuakan dari berbagai jurnal dan author.
Kita juga bisa melihat CiteScore Trend, pada IJCC. Walaupun kita bisa melihat CiteScore IJICC ini meningkat secara perlahan, tetapi nilainya masih di katetogikan kecil, dibawah 1. Usahakan submit pada jurnal dengan CiteScore tinggi.
Artikel ini di persembahkan oleh Native-Proofreading.Com (https://native-proofreading.com), adalah merupakan perusahaan spesialis pertama di Indonesia untuk translation dan proofreading publikasi ilmiah seperti jurnal, conference. Kami telah banyak membantu author menerbitkan ke jurnal Q1 dan Q2, berikut portofolio kami https://native-proofreading.com/category/testim/ . Untuk diskusi dan komunikasi add WA kami di 0852-9073-5358
Sangat bermanfaat informasinya. Terimakasih dan salam taat azas.
Terimakasih infonya